Kamis, 01 Desember 2011

Orang Tua Lebih Suka Anaknya Pacaran Ketimbang Menikah?


Assalamualaikum Wr. Wb.
Dewasa ini saya sungguh prihatin bila melihat ada seorang anak yang ingin menikah, bahkan pasangan pun sudah bersedia, namun orang tua cenderung memilih untuk memberikan waktu untuk ta'aruf lebih lama (pacaran dulu)?
Terus terang banyak sekali saya temui teman-teman yang siap menikah namun orang tuanya menolak, dengan berbagai alasan, sehingga teman saya itu pacaran dengan sembunyi-sembunyi. Kebanyakan dari para orang tua tidak tahu bahwa Allah SWT pasti memudahkan rejeki di antara keduanya jika hubungan mereka diresmikan.
Mohon penjelasan, Jazakallahu Khairan Katsira-
Wassalamualaikum Wr. Wb.

jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebenarnya niat para orang tua itu baik, yaitu penjajakan pra pernikahan. Jangan sampai pasangan itu terburu-buru menikah, padahal sebenarnya tidak terjadi kecocokan antara keduanya.
Bahkan nabi Muhammad SAW sendiri pun juga menganjurkan adanya penjajakan atau ta'aruf terlebih dahulu sebelum menikah, sebagaimana yang bisa kita baca dalam banyak riwayat.
Dari Abu Hurairah ra berkata `Saya pernah di tempat kediaman Nabi, kemudian tiba-tiba ada seorang laki-laki datang memberitahu, bahwa dia akan kawin dengan seorang perempuan dari Anshar, maka Nabi bertanya: Sudahkah kau lihat dia? Ia mengatakan: Belum! Kemudian Nabi mengatakan: Pergilah dan lihatlah dia, karena dalam mata orang-orang Anshar itu ada sesuatu.` (Riwayat Muslim)
Di lain waktu, juga ada shahabat yang diperintahkan oleh nabi SAW untuk melihat terlebih dahulu calon isterinya.
Dari Mughirah bin Syu`bah bahwa dia pernah meminang seorang perempuan. Kemudian Nabi s.a.w. mengatakan kepadanya:`Lihatlah dia! Karena melihat itu lebih dapat menjamin untuk mengekalkan kamu berdua.` Kemudian Mughirah pergi kepada dua orang tua perempuan tersebut, dan memberitahukan apa yang diomongkan di atas, tetapi tampaknya kedua orang tuanya itu tidak suka. Si perempuan tersebut mendengar dari dalam biliknya, kemudian ia mengatakan: Kalau Rasulullah menyuruh kamu supaya melihat aku, maka lihatlah. Kata Mughirah: Saya lantas melihatnya dan kemudian mengawininya. (Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Tarmizi dan ad-Darimi).
RasulullahSAW juga bersabda:
`Apabila salah seorang di antara kamu hendak meminang seorang perempuan, kemudian dia dapat melihat sebahagian apa yang kiranya dapat menarik untuk mengawininya, maka kerjakanlah.` (Riwayat Abu Daud)
Maka proses saling kenal dan saling 'melihat' terlebih dahulu merupakan bagian dari ajaran Islam. Tinggal yang jadi masalah adalah bagaimana teknis yang dibenarkan untuk bisa saling melihat? Bagaimanamendekatan yang sesuai agama tentang saling menjajaki? Bagaimana sikap dan sopan santun syariah terntang saling berpacaran?
Rupanya pada titik inilah kita mengalami kelemahan. Termasuk para orang tua. Melepas sepasang calon pengantin untuk berbicara berduaan saja, baik di rumah atau di luar rumah tentu bukan cara yang dibenarkan agama.
Sebab khalwat itu tetap haram, apapun alasannya. Dan Islam telah menetapkan keharamannya sejak 14 abad yang lalu. Sampai kiamat datang pun akan tetap haram. Tidak bisa kita beralasan bahwa zaman sudah berubah, lalu hukum yang telah ada diubah seenaknya. Tidak lantas karena pola kehidupan sudah mengalami kemajuan maka kita semaunya mengotak-atik agama ini.
Pacaran Islami
Maka yang kita perlukan sekarang ini adalah cara bagaimana 'pacaran Islami'. Sesungguhnya dalam syariah Islam, seorang laki-laki itu dibolehkan pergi bersama wanita calon isterinya, dengan syarat disertai oleh ayah atau salah seorang mahramnya.
Dbiolehkan mengajaknya ke tempat yang boleh dikunjungi untuk mengetahui, dengan tujuan untuk mengetahuikecerdikannya, perasaannya dan kepribadiannya. Semua ini termasuk kata sebagian yang disebut dalam hadis Nabi di atas yang mengatakan: `... kemudian dia dapat melihat sebagian apa yang kiranya dapat menarik dia untuk mengawininya.`
Dibolehkan juga si laki-laki melihat perempuan dengan sepengetahuan keluarganya; atau sama sekali tidak sepengetahuan dia atau keluarganya, selama melihatnya itu bertujuan untuk meminang. Seperti apa yang dikatakan Jabir bin Abdullah tentang isterinya: `Saya bersembunyi di balik pohon untuk melihat dia.`
Bahkan dari hadis Mughirah di atas kita tahu, bahwa seorang ayah tidak boleh menghalang-halangi anak gadisnya untuk dilihat oleh orang yang berminat hendak meminang dengan dalih tradisi. Sebab yang harus diikuti ialah tradisi agama, bukan agama harus mengikuti tradisi manusia.
Namun di balik itu, seorang ayah dan laki-laki yang hendak meminang maupun perempuan yang hendak dipinang, tidak diperkenankan memperluas mahramnya, seperti yang biasa dilakukan oleh penggemar-penggemar kebudayaan Barat dan tradisi-tradisi Barat. Ekstrimis kanan maupun kiri adalah suatu hal yang amat ditentang oleh jiwa Islam.
Jangan Terburu-buru Menikah
Anjuran orang tua tentang jangan terburu-buru menikah memang ada benarnya. Selain masalah kecocokan, juga masalah persiapan tentang bentuk rumah tangga yang akan dijalani.
Tentu saja salah satu faktor terpenting adalah masalah kemandirian dari sisi finansial. Seorang anak yang masih mahasiswa tingkat satu, tentu jauh dari mandiri, kalau selama ini tidak dididik untuk mandiri.
Yang dimaksud dengan mandiri bukan berarti harus punya rumah pribadi, kendaraan pribadi atau bisa membiayai pesta pernikahan sendiiri. Mandiri adalah mampu menghidupi diri sendiri dan isteri. Tentu saja keduanya harus siap untuk hidup seadanya dan pas-pasan, paling tidak untuk sementara waktu.
Karena mungkin penghasilannya belum bisa mengkover semua kebutuhan hidup yang selama ini ditanggung oleh kedua orang tuanya.
Jadi kalau sudah sedikit mulai punya penghasilan, boleh lah diuji coba untuk mandiri. Bolehlah sedikit diberi kebebasan untuk mulai berumah tangga.
Tetapi kalau sama sekali tidak punya penghasilan, sementara terbiasa hidup enak dengan biaya orang tua, lalu tiba-tiba minta kawin, wajar saja bila orang tua merasa anaknya belum siap.
Maka sebaiknya semua dibuat dengan penuh perhitungan, terburu-buru menikah bukan cara yang benar. Tetapi berlambat-lambat pun penuh resiko. Jadi seimbang dan tawazun agaknya menjadi alternatif yang terbaik.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Jumat, 25 November 2011

Rindu

RINDU
Dikau dtg lg..
Menyapa segenap sanubari
Dikala sepi mencengkam diri
RINDU
Apakah yg dikau cari..
Mengapa sering menghimpit hati
RINDU
Tidakku tahu keperluanmu..
Bijak mencuri lakaran perasaanku
RINDU
Kesungguhan darimu..
Dalam meniti layar hatiku
Membuaiku bagai ombak lalu
RINDU
Ku ingin tahu..
Adakah benar dikau pelengkap indah kenanganku
Atau
Dikau hanyalah bayangan luka gurisan kalbu
RINDU
Kepastian tetap aku nanti..
Biarpun menanti di hujung hari
Puisi Cinta ini telah dikirimkan oleh saudari Nor Haslinda

POLA PERCINTAAN DI KALANGAN PELAJAR

Bercinta sememangnya sesuatu yang indah bagi yang mengalaminya. Namun, bagi yang tidak mengalaminya pula mempunyai pendapat yang tersendiri. Tidak dinafikan setiap insan di muka bumi ini dilahirkan untuk mencintai dan dicintai sesama manusia namun itu bukanlah alasan untuk melakukan perkara tersebut di luar batas sehingga mengenepikan agama dan adat budaya. Saban hari, kita disajikan dengan pelbagai isu percintaan di kalangan pelajar universiti sehinggakan masyarakat memandang serong terhadap pelajar universiti. Berdua-duaan, bercumbuan dan berpelukan di khalayak ramai sudah menjadi perkara biasa bagi pelajar universiti namun bagi mata-mata yang memandangnya amat menjijikkan. Dimanakah maruah seorang insan yang bergelar mahasiswa/mahasiswi sehingga sanggup berkelakuan jelek di khalayak ramai.

Ramai yang berpendapat, ketika menuntut di universitilah saat yang paling sesuai untuk memilih pasangan hidup. Sejauh manakah kebenaran tersebut? Dimana letaknya standard universiti yang dikatakan gedung menimba ilmu atau ianya sekadar nama sahaja sebaliknya lebih sesuai dikatakan sebagai pusat mencari jodoh? Sungguh menyedihkan apabila universiti yang sepatutnya melahirkan insan yang berjaya tidak memenuhi kehendak negara dan masyarakat.

Oleh yang demikian, melalui blog ini akan dipaparkan masalah-masalah serta isu yang dialami oleh pelajar-pelajar universiti di Malaysia. Tindakan-tindakan yang sewajarnya haruslah dilakukan dengan kadar yang segera. Malah, tidak dinafikan juga ada di kalangan pelajar universiti yang bercinta sejak di zaman universiti bersatu di jinjang pelamin. Keadaan ini semuanya bergantung kepada individu itu sendiri dalam melayari alam percintaan.

Jumat, 28 Oktober 2011

pantun

Ada Buah Manggis
Ada buah manggis
Ada juga buah anggur
Awalnya romantis
Pas tekdung malah kabur

Selasa, 25 Oktober 2011

Profil Bullet For My Valentine Diposkan oleh Music Mania di 23:41 Label: Bullet for my valentine Hingga saat ini, Bullet For My Valentine, yang beranggotakan Matthew “Matt” Tuck (Vocals, guitars, Screamers) Michael “Padge” Paget (Guitars) Michael “Moose” Thomas (Drums) Jason “Jay” James (Bass, Backing Death Growl) telah merilis 5 album. Tepatnya 2 EP, “Bullet For My Valentine” (2004) & “Hand of Blood” (2005) dan 3 full album, “The Poison” (akhir 2005) , “Scream Aim Fire”(2008), & "Fever" (2010) Bullet For My Valentine bermula dari sebuah band cover version bernama 12 Pints of My Girlfriend’s yang dibentuk sekitar tahun 1997. Band ini kerap kali meng-cover lagu-lagu milik Metallica dan Nirvana ketika perform. Pada tahun 2002 mereka mematangkan materi dan akhirnya menelurkan EP bertajuk “You/Play With Me” dimana saat itu identitas band mereka telah berubah menjadi Jeff Killed John. Jeff Killed John kemudian terinspirasi oleh Korn dan Limp Bizkit yang ketika itu sedang tenar-tenarnya bernaung dibawah genre nu-metal. Mereka pun mengumpulkan materi berikutnya untuk membuat full album. Namun sangat disayangkan ketika akan masuk dapur rekaman bassis mereka, Nick Crandle hengkang dari band. Rencana rekaman pun saat itu batal sampai mereka mendapatkan bassis pengganti, Jason James (bassis mereka hingga saat ini). Ketika Jason James masuk sempat terjadi sebuah pergolakan batin di band. Musik nu-metal yang mereka usung sudah tidak trend lagi, padahal materi album sudah siap. Mereka pun berkesimpulan bahwa jiwa bermusik mereka bukan di nu-metal. Singkat cerita mereka berubah aliran musik menjadi metalcore dengan identitas baru Bullet For My Valentinepada tahun 2003. Sejak saat itulah nama mereka mulai terdengar. Bahkan untuk sekelas band baru dengan musik metalcore yang terdengar berbeda, Bullet For My Valentine meraih prestasi yang cukup baik. Produksi EP self-titled mereka “Bullet for My Valentine” cukup sukses mendapat tanggapan di Inggris. Begitu juga dengan EP kedua mereka, “Hand of Blood”. Respon signifikan terlihat saat debut full album mereka dirilis akhir tahun 2005. Mereka pun mulai diperhitungkan di kancah musik metal dunia. Begitu juga dengan album baru mereka, “Scream Aim Fire” yang rilis di Indonesia bulan April 2008 lalu. Influence bermusik mereka dari band-band gaek macam Metallica, Pantera, Iron Maiden, Machine Head, Megadeth semakin memperjelas perbedaan musik mereka diawal-awal dengan sekarang. Dari nu-metal kini lebih mengarah ke old school thrash metal. Bahkan ketika album “Scream Aim Fire” dirilis banyak yang berkata bahwa Metallica adalah kompetitor terberat mereka tahun ini. Anda sedang membaca artikel tentang Profil Bullet For My Valentine dan anda bisa menemukan artikel Profil Bullet For My Valentine ini dengan url http://foreign-rockers.blogspot.com/2011/03/profil-bullet-for-my-valentine.html,